Ketika anda berhadapan dengan perubahan, penetapan tujuan akan membuat apa yang belum akrab menjadi lebih mudah untuk dihadapi. Namun sangatlah penting untuk tetap fleksibel dalam perencanaan anda. Harus di ingat bahwa akan ada Perubahan didalam perubahan.
Kadangkala setiap keputusan ibarat " menulis diatas pasir saat air pasang menyurut".
Apa yang diputuskan hari ini akan berubah dikemudian hari. Seperti saat air pasang datang dan menyapu bersih permukaan pasir.
- Pengalaman pribadi
Suatu saat saya mengalami dimana kondisi ekonomi sangat terpuruk, pada saat itu setelah saya hijrah dari sebuah kota menuju kota Bandung berbekal sebuah bisnis Network Marketing dan berencana mengembangkan bisnis ini di tempat baru saya.
Saya mulai bisnis ini tidak dari nol, sudah dijalani di kota sebelumnya, namun hasilnya tidak terlalu menggembirakan. Dengan berbekal keyakinan saya garap full time bisnis ini dan meninggalkan bisnis sebelumnya.
Namun tetap sulit untuk menjalankan dan mendapatkan hasil yang di harapkan seperti para pelakuku-pelaku bisnis Network marketing yang lain seolah mudah untuk mendapatkan uang jutaan bahkan milyaran rupiah dalam tempo singkat.
Suatu ketika tepatnya setelah saya melakukan presentasi dan gagal, rasa kecewa menyelubungi pikiran saya, mencoba meng analisa sisi kekurangan atau faktor kegagalan.
Tanpa disadari pikiran terbawa pada sebuah imajinasi atau sebuah andai-andai jika saya memiliki penghasilan perbualan 4 juta saja rasanya sudah lebih dari cukup, bisa membahagiakan kelurga. Namun pada saat itu saya merasa mustahil mendapatkan uang dalam jumlah sebesar itu dalam waktu singkat, sedangkan kenyataan di lapangan sulit meyakinkan orang untuk bekerja sama dengan bisnis saya.
Namun pikiran saya menyangkal kemustahilan itu, pikiran saya pada saat itu mengatakan mengapa tidak mungkin, mengapa takut, mengapa tidak percaya?
Saya olah terus pendapat dari pikiran tersebut, dan mencoba melihat ke belakang pada sesuatu yang pernah saya dapatkan baik benda atau penghargaan, saya analisa bagaimana dulu saya bisa mendapatkan sesuatu itu, bagaimana rasa keinginan pada saat itu, dan saya benar-benar mencoba merasakan situasi pada saat menginginkan sesuatu tersebut.
Akhirnya saya mendapatkan kesimpulan dan jawaban, adalah dorongan atau tekanan yang begitu kuat memancing respon pikiran bawah sadar kita untuk bertindak diluar kemampuan normal, dan bahkan datang tanpa pernah di duga-duga sebelumnya.
Seketika itu saya yakin begitu kuat, bahwa saya mampu menyuruh pikiran bawah sadar untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan pada saat ini. Harapan yang saya utarakan adalah " Saya bulan depan ingin memiliki uang 4 juta rupiah".
Silahkan anda percaya atau tidak, semua itu terwujud. genap satu bulan pas, artinya dibulan berikutnya saya mendapakan uang dengan jumlah sesuai yang di harapkan "Subhanalloh". Benar-benar di luar jangkauan pikiran normal.
Namun perlu diketahui, di tengah perjalanan saat saya ingin membuktikan apakah benar akan terwujud semua pengharapan yang saya utarakan di malam itu. Perang pikiran terus berkecamuk antara tidak mungkin dan mungkin semua bisa terwujud datang hampir tiap hari, dan apa yang saya lakukan ketika itu, pikiran saya terus melawan ke tidak mungkinan dengan cara mengutarakan kata " Mengapa tidak yakin, siapa yang menggerakan jantung kita ketika kita tidur", dan yakinlah disitu ada kekuatan lebih yang mengiringi dalam diri manusia.
Kadangkala Pikiran sadar kita selalu berperan diluar porsinya, dan yang lebih parahnya justru melemahkan kemampuan kita. Pikiran sadar kita memiliki wilayah batasan-batasan tertentu dan fungsi kerja pada kondisi-kondisi tertentu. Detak jantung ketika tidur, tarikan nafas, semua bekerja secara otomatis tanpa disuruh oleh pikiran sadar kita.
Mengapa kita tidak yakin bahwa jelas ada kekuatan dibalik alam atau pikiran sadar kita yang jauh lebih dahsyat kekuatannya, mengapa kita tidak suruh saja pikiran bawah sadar kita untuk meng- handle setiap permasalahan itu. Namun salah satu syaratnya adalah pikiran sadar jangan ikut campur ketika semua urusan telah kita serahkan pada pikiran bawah sadar kita.
No comments:
Post a Comment